PelatihanHipnotis : http://www.HipnotisMetafisika.comPelatihan Hipnotis di Universitas Muria Kudus=====Kondisi TRANCE pada h MemahamiFenomena Trance Hipnosis lebih jauh. Pada kondisi deep trance (kondisi hypnotic yang dalam), yang di alami pelaku kuda lumping atau nayuh, sebenarnya mereka tidak mengalami kerasukan. Makna kerasukan atau di rasuki adalah adanya sesuatu yang masuk ke dalam diri kita. Namun dalam kasus di atas sebenarnya tidak ada mahluk yang masuk. MengenaliFenomena Trance & Kedalamannya. January 26, 2021 Artikel Hypnosis Hypnotherapy. Membicarakan hipnosis dan hipnoterapi pastinya akan mengajak kita mengulas sebuah bahasan yang menjadi ciri khasnya, yaitu kondisi ' trance', atau cukup sering juga disebut sebagai 'kondisi hipnosis'. Tidak bisa dipungkiri, fenomena trance ini MusikUntuk Memperdalam Kondisi Trance Musik relaksasi dan stimulasi gelombang otak yang dirancang khusus untuk membawa seseorang menuju deep trance atau kondisi hipnosis yang dalam. CD ini bisa digunakan untuk proses deepening dalam hipnoterapi atau pendukung self hypnosis. Jika Anda termasuk orang yang susah masuk kondisi trance (self hypnosis), CD ini bisa membantu Anda. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Jakarta Bila kesadaran digambarkan sebagai satu garis kontinum maka mindfulness dan trance berada di masing-masing ujung ekstrem. Mindfulness dan tranceadalah dua kondisi kesadaran yang berlainan dan selama ini bukan bisa disandingkan. Istilah mindfulness, dalam bahasa Inggris, berasal dari pengenalan Pali, sati, yang artinya kesadaran, pikiran, ingatan, pengenalan, kekilauan pikiran. Sementara itu trance, atau lengkapnya hypnotic trance, ialah kondisi kognisi nan berbeda dengan kondisi siuman normal altered state yang dialami oleh seseorang melalui bimbingan terapis. Hypnotic trance koteng terdiri atas banyak lapis kesadaran. Perbedaan mendasar antara kondisi mindful dan trance terletak sreg kognisi yang aktif pada satu saat. Individu yang mindful pulang ingatan akan apa yang beliau alami, rasakan, pikirkan, dan segala yang terjadi di sekelilingnya. Pikirannya sungguh-sungguh siuman. Sebaliknya kondisi tak mindful begitu juga pikiran melantur ke perian dahulu atau hari depan, mengapit bab semata-mata tak ingat telah melakukannya, bukan ingat apakah sudah mematikan bola lampu atau belum, diajak wicara seseorang kemudian kamu lupa apa yang baru dibicarakan, atau mengendarai mobil atau sepeda penggerak dan tanpa disadari sudah tiba di harapan, mengejar kunci dan lain menemukannya padahal kunci terserah di depan mata, semua ini masuk dalam kategori trance. Kondisi trance memang lampau berbeda dengan kondisi mindful. Mindfulness merujuk plong perhatian nan objektif terhadap pengalaman yang dialami makanya individu dari hari ke waktu Kabat-Zinn, 1990/2005. Sementara itu Brown dan Ryan 2003 mendefiniskan mindfulness ibarat kondisi pemahaman penuh perhatian pada apa yang sedang terjadi di ketika waktu ini. Dalam kondisi trance, makhluk melepas lagam atas maslahat responsif pikirannya, lepas dari fungsi pengawasan kekinian pengalaman, dan teregresi ke proses berpikir primer di mana terdapat kebebasan dan keleluasaan pikiran dalam memunculkan berbagai bentuk bayangan mental, rahasia khayal, menerima segala sesuatu nan sebelumnya tidak rasional menjadi sensibel, dan basyar mengalami fenomena trance logic Orne, 1959. Para praktisi mindfulness sangat menghindari kondisi tidak mindful yang dijelaskan sebelumnya. Kondisi tidak mindful lewat tidak baik dan bisa merugikan. Ditinjau dari perspektif terapi, baik mindfulness dan trance per memiliki manfaat terapeutik. Keduanya dapat dikelola dan dimanfaatkan cak bagi keefektifan manusia tentunya dengan mengajuk prinsip yang main-main lakukan kedua kondisi kesadaran ini. N domestik terapi berbasis mindfulness klien dilatih lakukan doang mengerjakan pengamatan, menyadari, mengetahui, dan mengakui distribusi pengalaman berpunca waktu ke masa, membiarkan pengalaman itu bergulir segala apa adanya, tidak timbrung dan terkebat di n domestik pengalaman itu, tidak melakukan pemagaran pada bentuk ingatan, pikiran, dan perilaku tertentu. Klien tak dibimbing oleh terapis, klien enggak menerima sugesti tertentu, klien tidak masuk ke dalam kejadian ataupun asam garam dan memrosesnya. Intinya, klien menerima apapun yang ia rasakan atau alami dengan namun menyadari pengalamannya. Dengan demikian mindfulness mendorong pergeseran perasaan secara mondial, mewakili perhatian yang sebelumnya melekat erat pada pengalaman, perasaan, bagan pikiran tertentu. Mindfulness, menurut Sri Paññavaro Mahathera, dapat dilatih melalui metode permenungan. Keseleo satunya dengan membilang napas, atau dengan mengamati pengalaman dan bagaimana asam garam itu berlangsung minus memberikan pemaknaan, kecam, menilai, memberi nama atau segel, melibatkan emosi, atau berusaha dengan sesuatu cara memungkirkan pengalaman itu. Mindfulness juga dapat dipraktikkan dan dilatih secara informal dalam keseharian dengan mengembangkan kesadaran menerima pengalaman internal maupun eksternal. Kerumahtanggaan berlatih khalwat, para meditator belajar lakukan sayang siuman, menyadari apapun yang ia rasakan, alami, pikirkan, atau yang terjadi di sekitar. Keefektifan dan manfaat mindfulness dalam konteks klinis terdapat pada kemampuan kesadaran memutus response set yang mengendalikan diri orang. Response set merupakan kamil perpautan terkondisi nan memfasilitasi pola perilaku, pola pikir, dan respon basyar terhadap stimulus atau situasi tertentu. Response set boleh diaktifkan baik oleh stimuli intern maupun eksternal, sebagai halnya sugesti dan beragam sinyal nan bermula berpangkal mileu. Mindfulness dapat memutus respon perilaku otomatis nan selama ini menguasai diri seseorang, baik disadari atau tidak, dan membuat individu menjadi sadar akan pola perilaku maladaptif yang kamu alami atau untuk. Pelatihan mindfulness pada klien akan memampukan klien menyadari dan menangkap model perilaku yang nisbi otomatis dan reseptif menjadi respon yang bertambah terkendali Teasdale, Segal, dan Williams, 2003. Dengan kian menggiatkan pemahaman minus kondisi, bukan menghakimi, mindfulness mengaktifkan proses manah pengawasan diri dan memberdayakan klien dalam membuat seleksian dan keputusan akan respon yang makin adaptif dan konstruktif menggantikan respon maladaptif yang sepanjang ini kamu alami. Kesadaran yang menjadi galengan mindfulness terhadap pengamatan pasang surut pengalaman mencipta fondasi terapi dalam mengatasi pengaruh pikiran yang sifatnya mengganggu, penyimpangan kognitif, dan majemuk pengkondisian yang terjadi di masa sebelumnya yang menjadi penyebab masalah emosi dan perilaku maladaptif. Contohnya, individu nan sebelumnya akan marah besar saat mendapat kritik, dengan melatih mindfulness, dia dapat menyadari munculnya kemarahan, boleh mengaibkan kemarahan ini tanpa masuk sagu betawi di dalamnya, dan selanjutnya mampu memintal opsi respon yang lebih konstruktif menggantikan respon marah maladaptif. Melatih mindfulness tentu butuh upaya serius dan berkelanjutan. Kita jarang bisa intern kondisi mindful. Perhatian kita galibnya dipenuhi berbagai tulang beragangan pikiran nan mengganggu atau sibuk memberi pendapat atas apa yang sedang terjadi pada satu saat. Kendala nan majuh dialami praktisi mindfulness dalam melatih diri adalah pengaruh emosi intens, yang tersimpan di pikiran bawah sadar, yang dengan terlampau cepat mengatasi diri manusia sehingga yang terjadi bukannya mindfulness tapi mind-full-ness di mana perasaan mind dipenuhi berbagai bentuk ingatan thought yang dulu mengganggu karena adanya emosi intens yang menyertai bentuk-bentuk manah ini. Lakukan bisa masuk kondisi trance maka seseorang apalagi lain boleh intern kondisi mindful atau jeli dan siap siaga. Mindful yakni ranah kerja dan aktivitas perhatian sadar dan trance adalah ranah pikiran bawah sadar. Ini adalah dua ingatan yang adv amat berbeda keistimewaan dan cara kerjanya. Praktisi mindfulness yang ingin masuk trance terbiasa melepas, untuk sementara waktu, kondisi pikiran yang mindful dan mengikuti arahan terapis. Momen mindful kendali pikiran atas maslahat reseptif menjadi sangat awet. Terapis sangat sulit atau tidak dapat membimbing klien menembus faktor kritis pikiran sadarnya yang menjadi syarat mutlak untuk masuk kondisi trance. Itu sebabnya para meditator biasanya mengalami kesulitan untuk timbrung kondisi trance dengan bimbingan terapis. Sesungguhnya, saat mereka berbuat semadi dan benar-benar titik api pada sasaran meditasi maka mereka lagi masuk kondisitrance. Bedanya, saat mereka dibimbing oleh terapis, perhatian sadar mereka akan terus memperhatikan atau mengingat-ingat apapun yang diucapkan oleh terapis. Ini yang membuat mereka sulit ikut kondisi trance. Trance yakni kondisi di mana fungsi kritis pikiran pulang ingatan berhasil ditembus dan khalayak masuk ke perhatian bawah pulang ingatan untuk menemukan kejadian, hal, pengalaman traumatik, atau berbagai acara pikiran imprint nan menjadi akar komplikasi gangguan perilaku. Selanjutnya, bisa dengan bantuan terapis alias melakukannya seorang, dengan teknik nan sesuai, akar masalah ini diproses hingga terjadi resolusi trauma menyeluruh dan tuntas. Masalah dikatakan telah selesai diproses saat emosi yang sebelumnya melekat pada asam garam itu berakibat dinetralisir dan terjadi pemaknaan baru. Bermula uraian di atas tampak dua perbedaan mendasar aplikasi mindfulness dan trance dalam mengatasi masalah. Dalam terapi berbasis mindfulness yang dikembangkan yakni kesadaran mengamati, menerima, enggak masuk ke privat asam garam, terjadi pemisahan tegas antara diri pengamat dan pengalaman disosiasi. Dan bagi bisa mengamalkan disosasi dengan baik dibutuhkan tidak sahaja kekuatan kehendak, kemustajaban pemusatan, namun juga energi psikis yang osean untuk terus mempertahankan kondisi disosiasi. Apabila anak adam tak kuat internal mempertahankan kondisi disosiasi ini dan turut ataupun terikut timbrung ke dalam pengalaman yang sedang diamati maka ia dapat mengalami trauma ulang dan ini akan semakin memperburuk kondisinya. Saat individu dapat berbuat pengamatan, hanya mengamati saja, terhadap peristiwa alias pengalaman maka kekuatan terkaman dan yuridiksi situasi itu pada diri individu menjadi ki amblas. Emosi yang tadinya sangat intens melekat pada pengalaman semakin lama menjadi semakin lemah sebatas akhirnya ambruk dan asam garam itu tetapi menjadi satu bentuk memori yang objektif. Peristiwa yang berlainan terjadi kerumahtanggaan pengusahaan trance untuk hipnoterapi. Saat seseorang dalam kondisi trance, saat fungsi kritis pikiran sadar bagi darurat waktu tidak bekerja, anda dapat leluasa masuk ke perhatian bawah sadar, mengakses dan mengalami kembali perantaraan berbagai asam garam yang mengganggu hidupnya revivifikasi dan memroses pengalaman ini sebatas tuntas. Namun, berpangkal pengalaman klinis, mudah-mudahan lakukan memroses situasi dengan muatan emosi yang intens hanya dilakukan dengan bantuan terapis, jangan dilakukan sendiri karena seringkali ketika emosi muncul dan sesudah-sudahnya dirasakan oleh khalayak kendali atas proses yang sedang sira alami menjadi lemah dan dapat berwibawa buruk pada dirinya. Mindfulness dan trance dapat digunakan, secara gabungan, cak bagi mengatasi respon maladaptif dan membangun respon adaptif yang bau kencur. Kedua kondisi kesadaran ini berlainan sahaja memiliki kesamaan, kerumahtanggaan konteks terapi, yaitu keduanya dapat mengubah perhatian atau persepsi kerjakan mencapai goal terapeutik. DR. Adi W. Gunawan, CCH. President of Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology Indonesia Leading Expert in Mind Technology President of Gabungan Hipnoterapi Klinis Indonesia AHKI Facebook Adi W Gunawan Twitter adiwgunawan * Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, mari WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 sahaja dengan ketik introduksi sentral yang diinginkan. Kegiatan hypnosis sangat erat kaitannya dengan trance/trans. Bahkan dapat dikatakan hypnosis sendiri digunakan sebagai alat untuk membuata orang dapat memasuki keadaan trance. Oleh karena itulah, kemampuan atau kecakapan seorang hypnotist akan mudah diketahui dari cara ia membawa atau menggiring subyeknya masuk ke dalam kondisi hypnosis trans. Dalam mempraktekkan hypnosis, kebanyakan orang menemui berbagai macam keunikan pada diri subyek. Ada yang dapat memasuki kondisi trans dengan sangat cepat, ada juga yang sangat lama dan bahkan sulit untuk dapat masuk dalam kondisi trans . Seperti yang kita tahu ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi subyek untuk masuk trans , diantaranya yaitu kemampuan fokus/konsentrasi subyek, lingkungan, tingkat keaktifan berfikir subyek, dan yang lainnya. Namun dengan mengetahui hal ini saja sepertinya masih belum cukup, mungkin pernah diantara kita yang masih saja kesulitan untuk membuat subyek masuk kondisi hypnosis. Trans adalah suatu pengalaman yang sifatnya subyektif, artinya pengalaman kondisi hypnosis setiap orang pasti berbeda-beda. Dengan memahami perbedaan kemampuan setiap orang dalam memasuki kondisi trance, maka dengan sendirinya kita menjadi semakin sadar bahwa kondisi hypnosis bukanlah suatu hal yang berorientasi pada kecepatan, melainkan ketepatan! Sudah tentu dalam hal ini seorang hypnotist dituntut untuk sabar, jeli dan juga fleksibel dalam rangka membawa subyek masuk ke dalam trance-nya. Kondisi hypnosis juga merupakan suatu proses belajar bagi setiap subyek, biarkan subyek mengenali terlebih dahulu kondisi hypnosis versi dirinya sendiri. Seorang hypnotist seperti Anda perlu memahami terlebih dahulu seperti apa dan bagaimana keadaan trance. Jika Anda beranggapan bahwa relaks adalah trance, Anda benar tapi belum tepat. Karena relaks merupakan salah satu tema dari trance. Karena terlalu sempit jika mengartikan trans = relaks. Padahal sejatinya setiap keadaan yang membuat orang terfokus, terlena, terbuai atau bahkan “hanyut” itulah trans! Dalam definisi yang paling sederhana, trance adalah suatu kondisi disaat pikiran dan perasaan seseorang terhanyut atau terfokus pada suatu hal baik yang berasal dari dalam dirinya internal ataupun dari luar dirinya eksternal. Ini berarti untuk membuat seseorang masuk ke dalam kondisi hypnosis, kita cukup mencari suatu hal yang dapat “mencuri” perhatiannya, entah hal itu berasal dari dalam diri subyek atau dari luar dirinya. Dan kemudian memperkuat keadaan tersebut sehingga subyek “terkunci” di dalamnya Semisal, dengan meminta subyek untuk menyadari detak jantungnya kemudian minta ia menikmati setiap detak jantung yang terjadi , hal sederhana seperti ini dapat membuat subyek masuk ke dalam trance. Hal yang sebaiknya kita ingat, sulitnya subyek memasuki trancenya adalah karena ia belum mengetahui dan mengenali trance. Bimbing ia untuk mengenali trancenya dengan cara membuat ia masuk ke dalam suatu pengalaman tertentu, biarkan ia menikmati apapun yang terjadi di dalamnya. 100% found this document useful 4 votes2K views13 pagesDescriptionSUGESTI, TRANCE NATURAL, dan INDIRECT HYPNOSIS Laksana * Materi ini pertama kali disampaikan dalam Indonesia Hypnosis Forum, Jakarta, 15 Maret 2012 ** Dimuat selanjutnya dalam ebook The Art of Ericksonian Hypnosis Prinsip-Prinsip Mendasar dan TitleSugesti, Trance Natural, dan Indirect Hypnosis - LaksanaCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 4 votes2K views13 pagesSugesti, Trance Natural, Dan Indirect Hypnosis - LaksanaOriginal TitleSugesti, Trance Natural, dan Indirect Hypnosis - LaksanaDescriptionSUGESTI, TRANCE NATURAL, dan INDIRECT HYPNOSIS Laksana * Materi ini pertama kali disampaikan dalam Indonesia Hypnosis Forum, Jakarta, 15 Maret 2012 ** Dimuat selanjutnya dalam ebook T…Full descriptionJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Di Indonesia, hipnosis masih banyak dipandang klenik. Sayangnya, adanya kondisi trance pada seseorang ini yang membuat seseorang seolah-oleh kesurupan. Memasuki kondisi trance harus sepenuhnya dikendalikan bagi seseorang yang ingin Anda akan bingung, kenapa orang yang dihipnosis bisa terlihat seolah-olah kesurupan? Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang ketika dihipnosis bisa melakukan hal-hal yang berlawanan dengan biasa orang tersebut Kondisi Trance Dalam Perspektif HipnosisApa yang dimaksud kondisi trance? Trance ada kalanya disebut dengan saat orang kesurupan. Sebenarnya, trance adalah suatu kondisi seseorang yang sepenuhnya dikendalikan oleh pikiran bawah sadar seseorang. Faktanya untuk mencapai kondisi trance dalam hipnosis tidak cukup bisa terjadi ketika berada pada gelombang antara alpa 6-12 hz dan beta theta 4-8 hz. Disisi lain, ada juga yang menyebutkan bahwa trance merupakan kondisi pikiran kosong pada seseorang. Namun apakah seseorang yang saat dihipnosis bisa mengosongkan pikirannya dengan seketika?Kondisi ini cukup bisa dilakukan namun harus dilakukan dalam keadaan benar-benar rileks. Sayangnya, setiap manusia memiliki kondisi yang dinamakan mind full ness. Apa itu mind full ness? Mindfullness bisa dikatakan juga adanya berbagai pikiran seseorang yang ada di dalam Mindfulness adalah suatu kondisi seseorang yang sadar akan sepenuhnya dengan yang dialaminya. Inilah alasan seseorang cukup sulit untuk dihipnosis hingga mencapai kondisi trance. Dalam dunia hipnoterapi, seorang hipnoterapis harus memahami kondisi seseorang trance sebenarnya bisa terjadi kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ketika seseorang melamun, kondisi trance bisa saja terjadi. Sayangnya, ketika kondisi trance ini terjadi seseorang cukup sulit harus keluar terlebih ketika Masuk Kondisi Trance Dalam HipnosisUntuk memasuki kondisi trance, seseorang harus berada kondisi dimana pikirannya mudah dialihkan. Untuk memasuki kondisi ini, seperti halnya ketika seseorang yang akan dihipnosis yakni memahami struktur hypnosis yang ada. Berikut enam teknik untuk masuk dalam kondisi trance seseorang1. Fiksasi Mata Eye FixationPernahkah Anda melihat artis Uya Kuya ketika menghipnosis tamu dalam suatu acara miliknya? Biasanya Uya Kuya akan membuat seseorang masuk ke alam bawah sadarnya melalui objek tertentu seperti lilin atau tisu yang seseorang melihat suatu objek inilah yang disebut dengan fiksasi mata. Tujuannya adalah agar seseorang tersebut merasa lebih lelah dan lengah sehingga mudah masuk dalam kondisi trance Relaksasi atau Kelelahan Sistem Saraf Relaxation or Fatigue of Nervous SystemTeknik ini dilakukan secara berurutan dan berulang pada tubuh seseorang, yakni mulai dari kepala hingga kaki atau sebaliknya. Saat hal tersebut dilakukan, disertai dengan sugesti yang membuat seseorang lebih larut dan berada di kondisi rileks sehingga trance bisa mencapai Membingungkan Pikiran Mental ConfusionDalam kondisi tertentu, pelaku hipnosis akan memberikan input bersamaan ketika melakukan terapi. Hal ini bisa menyebabkan pikiran seseorang menjadi bingung dan tidak bisa mengatasinya karena beban yang Menyesatkan Pikiran Mental MisdirectionAda seorang pelaku hipnosis menggunakan teknik ini yang seolah-olah mengunci pikiran seseorang. Maksudnya adalah pikiran seseorang dikendalikan sehingga dia melakukan hal yang kurang saja ketika seseorang melihat kucing lalu terapi mengatakan bahwa ketika seseorang melihat kucing maka dia melihat singa. Lalu seorang tersebut ketakutan karena kondisi trance ini. Inilah teknik mental misdirection yang kadang perlu Kehilangan Keseimbangan Loss of EquilibriumUntuk memasuki kondisi trance memang membutuhkan kondisi seseorang lebih rileks baik pikirannya maupun fisiknya. Biasanya, pelaku hipnosis ini menggerakkan sebagian tubuh seseorang agar lebih rileks agar bisa masuk ke dalam kondisi Kejutan Sistem Saraf Shock of Nervous SystemKetika seseorang dalam kondisi sulit untuk dihipnosis dan harus melalui tahap trance, biasanya pelaku hipnosis akan memberikan kejutan yang mana kejutan ini dapat membingungkan pikiran seseorang. Sehingga akan memudahkan pelaku hipnosis masuk kondisi Gagalnya Masuk ke Kondisi TranceSebagai pelaku hipnosis, ada kalanya melakukan sebuah kegagalan ketika harus masuk dalam kondisi trance. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam dan umumnya oleh seseorang yang akan dihipnosis tersebut. Berikut faktor penyebab gagal induksi trance1. Pra Induksi yang BurukKondisi ini bisa saja terjadi karena pelaku hipnosis yang kurang memahami ciri-ciri seseorang ketika akan masuk ke dalam kondisi trance. Sehingga membuat pelaku hipnosis kurang sigap mengambil kondisi tersebut untuk melakukan Pemilihan Subjek uang SalahAda beberapa orang yang mudah untuk dihipnosis dan ada pula yang cukup sulit dihipnosis karena kondisi tertentu. Salah satunya adalah salah dalam memilih subjek yang bertujuan untuk membuat seseorang tersebut Kesadaran Seseorang Takut DihipnosisKetakutan ini lah adakalanya menyebabkan trance gagal sehingga dibutuhkan usaha lebih keras. Hal ini dikarenakan kondisi seseorang yang masih dalam keadaan sadar penuh namun takut akan dihipnosis seperti takut hilang kesadaran, takut melakukan hal-hal aneh, takut rahasia terbongkar, dan Kondisi Trance dalam HipnosisSeperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa seseorang ada kalanya cukup sulit memasuki kondisi trance karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Agar trance ini tidak gagal maka kenali ciri kondisi trance berikutMembesarnya pupil seseorangPandangan mata yang kosongOtot pada wajah yang mulai mengendurSuhu pada telapak tangan yang mulai berubah misalkan awalnya suhu hangat berubah menjadi dingin, begitu pula sebaliknyaKedipan mata seseorang yang mulai masuk trance mulai melemahNafasnya yang mulai melambatGerakannya mulai pelan atau malas gerakAdanya gerakan bola mata yang cepat atau justru diamDetak jantung yang mulai melambatPerhatian atau fokus seseorang yang semakin terpusatSeorang pelaku hipnosis atau hipnoterapis harus mengenali ciri-ciri ini dan sigap melakukan hipnosis agar bisa memasuki kondisi trance. Untuk memusatkan perhatian atau fokus seseorang salah satunya adalah menggunakan trance adalah musik yang digunakan untuk hipnosis dan cenderung memiliki irama yang pelan dan stabil. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kondisi trance ketika tubuh serta pikiran orang lebih rileks akan mudah musik ini juga cukup banyak dilakukan oleh terapis karena dipandang lebih mudah dicerna seseorang. Selain itu, adakalanya hipnoterapis juga menginginkan seseorang terpusat pada suatu objek yang mana objek tersebut juga memiliki sebuah karena itu, proses hipnosis ini dilakukan secara sistematis dan terstruktur sehingga dapat mencapai kondisi tertentu dan masalah seseorang dapat diatasi dengan baik. Kondisi mental yang melemah cenderung membuat seseorang hilang fokus dan hipnosis dilakukan oleh hipnoterapis saja? Tidak melulu harus dilakukan seorang hipnoterapis, melainkan Anda sendiri pun bisa melakukannya. Bagaimana cara self hipnotis? Untuk melakukan self hipnotis, sebaiknya pilih tempat yang atur nafas, Anda bisa atur nafas dengan menghitungnya dan rasakan detak jantung diri sendiri. Kemudian bayangnya diri Anda misalkan di suatu tempat kemudian gunakan seluruh indra untuk kondisi trance memang cukup sulit namun akan terasa mudah ketika sudah mengetahui cara melakukannya, mengenali ciri-cirinya serta paham kondisi seseorang siap untuk

cara mudah memasuki kondisi trance